Aplikasi android- Kabar mengejutkan kali ini datang dari Amit Kunal, yang merupakan salah satu dari anggota dewan komisaris PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK). Amit Kunal resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari induk perusahaan media SCTV dan Indosiar.
Perusahaan yang selama ini dikembangkannya lebih akrab dikenal dengan singkatan Emtek juga salah satu pemegang saham mayoritas secara tidak langsung di Bukalapak. Berdasarkan surat yang ditujukan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang terbit di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Corporate Secretary EMTK Titi Maria Rusli juga mengatakan kebenaran bahwa Amit Kunal telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai komisaris sejak 31 Agustus 2021. Hal ini dibenarkan ketika pihak Perseroan telah menerima surat permohonan pengunduran diri Bapak Amit Kunal sebagai komisaris perseroan atas alasan pribadi.
Amit KUnal Mengundurkan Diri Dari Emtek
Keputusan penerimaan atas pengunduran diri komisaris perseroan merupakan kewenangan Rapat Umum Pemegang Saham yang akan diselenggarakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Seperti yang dikutip dari situs resmi Emtek, Amit Kunal merupakan warga Negara Singapura yang lahir di Patna Bihar, India.
Dia lahir di Patna Bihar, India pada tanggal 5 Juni 1978. Sebelum menjadi komisaris di Emtek, pengalaman yang dimiliki Kunal termasuk bekerja di grup perbankan investasi Bank of America, Merrill Lynch di New York dan Singapura.
Saat menjadi komisaris Emtek, Kunal juga menjabat sebagai Direktur Archipelago Investment Private Limited (AIPL), dan Head of Direct Investments Group untuk Asia Tenggara, di GIC Private Limited. Dia meraih gelar MBA bidang Keuangan dan Akuntansi dari Indiana University, AS, dan gelar Sarjana dari Indian Institute of Technology, India.
GICĀ merupakan salah satu kendaraan investasi milik pemerintah Singapura yang mengelola dana abadi negara atauĀ sovereign wealth fund (SWF). Hengkangnya Kunal dari EMTK terjadi kurang dari sebulan setelah GIC merampungkan pembelian saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) sebanyak 1.600.797.400.
Adapun total nilai transaksi ini mencapai Rp 1,36 triliun di harga Rp 850/saham yang dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus lalu. Pembelian ini dilakukan atas nama Pemerintah Singapura (GOS) dan Otoritas Keuangan Singapura (MAS). Detailnya, GIC melakukan transaksi sebanyak 1.355.112.200 saham yang mewakili 1,315% atas nama GOS dan 245.685.200 saham yang mewakili 0,238% atas nama MAS.
Sebelum transaksi tersebut, pemerintah Singapura telah memiliki saham Bukalapak sebanyak 9,447% melalui Archipelago Investment Pte. Ltd, angka ini terdilusi dan mengalami penurunan dari sejumlah 12,60% sebelum perusahaan melakukan IPO.