Artikel android-Seiring kemajuan teknologi smartphone, semakin banyak orang yang tidak bertanggung jawab mencoba meretasnya. Cara-cara yang harus digunakan peretas untuk menyusup ke smartphone juga semakin canggih.
Baru-baru ini, perusahaan keamanan Amerika Armis menemukan malware yang mampu mencuri data pengguna Android melalui Bluetooth. Malware ini disebut Blueborne.
Menurut BGR, Blueborne dapat menyerang perangkat apa pun yang terhubung dengan Bluetooth, dari smartphone hingga perangkat Internet of Things (IoT). Dan parahnya lagi, malware ini bisa meretas 5,3 miliar perangkat dengan sangat cepat sehingga perlu diantisipasi.
bagaimana data dapat dicuri via bluetooth
dengan secara otomatis menghubungkan ponsel cerdas pengguna ke perangkat peretas melalui Bluetooth. Dari sana, informasi pribadi pengguna dicuri.
Meskipun proses pencurian tidak dapat diketahui, pengguna memahami bahwa pengguna Android menyimpan Bluetooth.
Untuk menghindarinya, perusahaan merekomendasikan agar pengguna mematikan Bluetooth saat tidak digunakan. Ingat juga untuk selalu mengupdate software Android ke versi terbaru. Inilah cara mendapatkan atau pencurian data Android hanya dimungkinkan melalui Bluetooth.
Sri Suning Kusumawardani, dosen DTETI UGM, mengatakan cybercrime merupakan isu penting yang harus diwaspadai oleh masyarakat luas. Masalah ini tidak boleh ditutup-tutupi untuk memfasilitasi manajemen risiko.
Sebagai tanggapan, Suning menjelaskan bahwa jika kita sudah mengetahui bahwa informasi kita akan dibagikan, seseorang harus mengubah informasi email untuk akun penting seperti rekening bank, menggunakan kata sandi lebih dari 12 karakter, dan mengaktifkan perlindungan. Pengaturan dengan autentikasi 2 faktor, dll.
Hal ini penting untuk mencegah serangan lebih lanjut. “Hal terpenting yang perlu dipahami masyarakat adalah mewaspadai serangan baru, seperti B. Menerima SMS atau telepon yang meminta kode OTP, meminta nomor kartu kredit, meminta informasi pribadi dll,” kata Sri Suning Kusumawardani. Webinar bersama Cyberkata, Selasa 25 Mei 2021, dikutip dari laman resmi UGM, Senin (31 Mei 2021). Sri menambahkan bahwa Anda dapat memeriksa apakah informasi kami disebarluaskan, https:
//haveibeenpwned.com dan khususnya informasi bpjs bisa di cek https:
//periksadata.com/bpjs/. Perhatikan bahwa Cekdata.com hanya berisi data sampel, jadi hanya berisi 1 juta data.